Tersenyumlah dengan Hati

Sebuah cerita yang layak untuk Anda baca beberapa menit, dan direnungkan seumur hidup.

Pagi itu udaranya sangat dingin dan kering. Di sebuah restoran cepat saji, seorang ibu dan suami beserta anak bungsunya sedang menunggu antrian. Sewaktu si suami akan masuk dalam antrian, si ibu menyela dan meminta agar si suami saja yang menemani si Bungsu sambil mencari tempat duduk yang masih kosong.

Ketika si ibu sedang dalam antrian, menunggu untuk dilayani, mendadak setiap orang di sekitarnya bergerak menyingkir. Bahkan orang yang semula antri di belakangnya ikut menyingkir keluar dari antrian.
Suatu perasaan panik menguasai diri si ibu, ketika berbalik dan melihat
mereka semua menyingkir? Saat berbalik itulah ia mencium suatu “bau badan kotor” yang cukup menyengat. Ternyata tepat di belakangnya berdiri dua orang lelaki tunawisma yang sangat dekil!
Si ibu bingung, dan tidak mampu bergerak sama sekali.

Ketika ia menunduk, tanpa sengaja ia menatap laki-laki yang lebih pendek, yang berdiri lebih dekat dengannya, dan sedang “tersenyum” ke arahnya.
Lelaki itu bermata biru, sorot matanya tajam, tapi juga memancarkan kasih sayang. Ia menatap ke arah si ibu, seolah ia meminta agar si ibu dapat menerima ‘kehadiran mereka’ di tempat itu.
Lelaki itu menyapa “Good day!” sambil tetap tersenyum dan sembari menghitung beberapa koin yang disiapkan untuk membayar makanan yang akan dipesan.
Secara spontan si ibu membalas senyumnya.
Lelaki kedua sedang memainkan tangannya dengan gerakan aneh berdiri di belakang temannya. Si ibu segera menyadari bahwa lelaki kedua itu menderita defisiensi mental, dan lelaki dengan mata biru itu adalah “penolong”nya.

Si ibu merasa sangat prihatin setelah mengetahui bahwa ternyata dalam antrian itu kini hanya tinggal dirinya bersama kedua lelaki itu. Dan kini, mereka bertiga tiba2 saja sudah sampai di depan counter.
Ketika penjaga counter menanyakan kepada si ibu apa yang ingin dipesan, si ibu mempersilahkan kedua lelaki ini untuk memesan lebih dulu.
Lelaki bermata biru segera memesan “Kopi saja, satu cangkir Nona.”
Ternyata dari koin yang terkumpul hanya itulah yang mampu dibeli oleh mereka (sudah menjadi aturan di restoran di sana, jika ingin duduk di dalam restoran dan menghangatkan tubuh, maka orang harus membeli sesuatu). Dan tampaknya kedua orang ini hanya ingin menghangatkan badan.

Tiba-tiba saja si ibu diserang oleh rasa iba yang membuatnya sempat terpaku beberapa saat, sambil matanya terus mengikuti langkah kedua lelaki itu mencari tempat duduk yang jauh terpisah dari tamu2 lainnya, yang hampir semuanya sedang mengamati mereka. Pada saat yang bersamaan, si ibu baru menyadari bahwa saat itu semua mata di restoran itu juga sedang tertuju kepada dirinya, dan pasti juga melihat semua ‘tindakan’nya.

Si ibu baru tersadar setelah petugas di counter itu menyapa untuk ketiga kalinya menanyakan apa yang ingin dipesannya. Si ibu tersenyum dan minta diberikan dua paket makan pagi (di luar pesanannya sendiri) dalam nampan terpisah.

Setelah membayar semua pesanan, si ibu minta bantuan petugas lain yang ada di counter itu untuk mengantarkan nampan pesanan ke meja/tempat duduk suami dan anaknya.

Sementara si ibu membawa nampan lainnya berjalan melingkari sudut ke arah meja yang telah dipilih kedua lelaki itu untuk beristirahat. Ia letakkan nampan berisi makanan itu di atas meja, dan meletakkan tangannya (menepuk lembut) di atas punggung telapak tangan dingin lelaki bemata biru itu, sambil berucap “makanan ini telah saya pesan untuk kalian berdua.”

Kembali mata biru itu menatap dalam ke arah si ibu, kini mata itu mulai basah berkaca2 dan dia hanya mampu berkata “Terima kasih banyak, nyonya.”

Si ibu mencoba tetap menguasai diri, sambil menepuk bahu lelaki bermata bitu itu si ibu berkata “Sesungguhnya bukan saya yang melakukan ini untuk kalian, Tuhan juga berada di sekitar sini dan telah membisikkan sesuatu ke telinga saya untuk menyampaikan makanan ini kepada kalian.”

Mendengar ucapan si ibu, si Mata Biru tidak kuasa menahan haru dan memeluk lelaki kedua sambil terisak-isak. Rasanya saat itu ingin sekali si ibu merengkuh kedua lelaki itu.

Si ibu sudah tidak dapat menahan haru ketika berjalan meninggalkan mereka dan bergabung dengan suami dan anaknya yang tidak jauh dari tempat duduk kedua lelaki itu. Sang suami memegang kedua pipi dan menghapus air mata sang istri sambil tersenyum dan berkata “Sekarang saya tahu, kenapa Tuhan mengirimkan dirimu menjadi istriku, yang pasti, untuk memberikan ‘keteduhan’ bagi diriku dan anak-2ku!“
Mereka saling berpegangan tangan beberapa saat dan saat itu mereka benar2 bersyukur dan menyadari, bahwa hanya karena ‘bisikanNYA’ lah mereka mampu memanfaatkan ‘kesempatan’ untuk dapat berbuat sesuatu bagi orang lain yang sedang sangat membutuhkan.

Ketika sedang menyantap makanan, beberapa tamu yang akan meninggalkan restoran satu per satu menghampiri meja mereka, untuk sekedar ingin ‘berjabat tangan’. Salah satu di antaranya seorang bapak, memegangi tangan saya dan berucap“Tanganmu ini telah memberikan pelajaran yang mahal bagi kami semua yang berada di sini. Jika suatu saat saya diberi kesempatan olehNYA, saya akan lakukan seperti yang telah kamu contohkan tadi kepada kami.”

Si ibu hanya bisa berucap “terima kasih” sambil tersenyum.
Sebelum beranjak meninggalkan restoran, si ibu sempatkan untuk melihat ke arah kedua lelaki itu, dan seolah ada ‘magnit’ yang menghubungkan bathin keduanya, mereka langsung menoleh ke arah si ibu sambil tersenyum, lalu melambai-lambaikan tangannya.

Selama perjalanan pulang si ibu mencoba merenungkan kembali bahwa apa yg dilakukannya terhadap kedua orang tunawisma tadi, itu benar2 ‘tindakan’ yang tidak pernah terpikir olehnya. Pengalaman hari itu menunjukkan kepadanya betapa ‘kasih sayang’ Tuhan itu sangat HANGAT dan INDAH sekali!

Nah, satu kalimat untuk direnungkan:
“Tersenyumlah dengan ‘HATImu’, dan kau akan mengetahui betapa ‘dahsyat’ dampak yang ditimbulkan oleh senyummu itu.”

Karena dengan caraNYA sendiri, Tuhan telah ‘menggunakan’ diri si ibu untuk menyentuh orang-orang yang ada di restoran, suami, dan anaknya. Baginya, hal itu merupakan suatu: “PENERIMAAN TANPA SYARAT.”

Banyak cerita tentang kasih sayang yang ditulis untuk bisa diresapi oleh
para pembacanya, namun bagi siapa saja yang sempat membaca dan memaknai cerita ini diharapkan dapat mengambil pelajaran “BAGAIMANA CARA MENCINTAI SESAMA DENGAN MEMANFAATKAN SEDIKIT HARTA-BENDA YANG KITA MILIKI BUKAN MENCINTAI HARTA-BENDA YANG BUKAN MILIK KITA DENGAN MEMANFAATKAN SESAMA!

Jika anda berpikir bahwa cerita ini telah menyentuh hati anda, teruskan cerita ini kepada orang2 terdekat anda. Disini ada ‘malaikat’ yang akan menyertai anda, agar setidaknya orang yang membaca cerita ini akan tergerak hatinya untuk bisa berbuat sesuatu (sekecil apapun) bagi sesama yang sedang membutuhkan uluran tangannya!

Orang bijak mengatakan:
* Banyak orang yang datang dan pergi dari kehidupanmu,tetapi hanya ‘sahabat yang bijak’ yang akan meninggalkan JEJAK di dalam hatimu.

* Untuk berinteraksi dengan dirimu, gunakan nalarmu. Tetapi untuk berinteraksi dengan orang lain, gunakan HATImu!

* Orang yang kehilangan uang, akan kehilangan banyak. Orang yang kehilangan teman, akan kehilangan lebih banyak! Tapi orang yang kehilangan keyakinan, akan kehilangan semuanya!

Tuhan menjamin akan memberikan kepada setiap hewan makanan bagi mereka, tetapi DIA tidak melemparkan makanan itu ke dalam sarang mereka, hewan itu tetap harus BERIKHTIAR untuk bisa mendapatkannya.

Belajarlah dari PENGALAMAN MEREKA, karena engkau tidak dapat hidup cukup lama untuk bisa mendapatkan semua itu dari pengalaman dirimu sendiri…

Tersenyumlah dgn Hati : Bakaruddin Is
from : dyahiyut.wordpress.com

Kebahagiaan Bersama Rasulullah

Oleh A Ilyas Ismail

Kebahagiaan bersama Nabi Muhammad SAW sesungguhnya tak hanya milik para sahabat dan kaum Muslimin yang hidup di awal periode Islam. Kebahagiaan itu juga milik semua orang yang beriman kepada beliau, meskipun mereka tidak pernah bertemu dan melihatnya secara langsung.

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Rasul SAW memberikan penghormatan lebih besar justru kepada orang-orang Islam generasi belakangan. Katanya, ”Berbahagialah orang yang melihatku dan beriman kepadaku, lalu berbahagialah (Rasul mengulang tiga kali) orang yang tidak melihatku, tetapi beriman kepadaku.” (HR Ahmad dari Abi Sa`id al-Khudri).

Dalam hadis Ahmad yang lain dari Abi Umamah, juga dari Anas Ibn Malik, diterangkan bahwa penghormatan Nabi itu diungkapkan bukan tiga kali, melainkan tujuh kali. Pertanyaannya, mengapa Rasul memberikan penghargaan begitu besar justru kepada orang-orang yang beriman dari generasi belakangan? Apakah penghormatan itu pantas buat mereka?
Jawabannya, penghargaan itu tentu saja tepat dan pantas buat mereka karena tiga alasan berikut ini.

Pertama, mereka beriman kepada Rasul meski tak pernah melihat dan bertemu beliau secara langsung. Mereka tetap beriman meski tidak menyaksikan wibawa dan mukjizat Rasul dalam kehidupan sehari-hari. Ini merupakan suatu keutamaan. Di sini, menurut al-Manawi, pengarang Faydh al-Qadir, terkandung ‘kekuatan iman’ yang sangat kuat pada kaum Muslim generasi belakangan.

Kedua, bila kaum Muslim generasi awal mendapat kemuliaan karena fitnah dan ujian berat yang mereka derita, maka fitnah dan ujian yang sama juga bisa menimpa kaum Muslim generasi belakangan, bahkan bisa lebih berat lagi. Ingat sabda Nabi, ”Islam datang sebagai sesuatu yang asing, dan akan kembali menjadi asing, maka berbahagialah orang-orang yang asing.” (HR Muslim dari Abu Hurairah).

Ketiga, penghormatan itu berkenaan dengan peluang dan kesempatan dakwah yang dimiliki kaum Muslim generasi sekarang. Dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, kaum Muslim sekarang bisa berdakwah dan mengembangkan Islam secara lebih luas, tak hanya pada tataran nasional, tapi juga regional dan global.

Dengan begitu, kaum Muslim sekarang bisa memperoleh keutamaan, seperti kaum Muslim generasi awal, bahkan keutamaan yang lebih besar, asalkan mereka teguh beriman kepada Rasul, mengikuti ajaran dan sunahnya, serta berjihad dan mendakwahkan Islam dengan segala kemampuan dan kekuatan yang dimiliki di tengah-tengah masyarakat yang makin rusak dan jauh dari petunjuk Islam.

Redaksi – Reporter
Sumber: http://jogjainfo.net/kebahagiaan-bersama-rasulullah.html#more-2742

Membentuk Anak Cerdas Sejak Hamil

KOMPAS.com - Ibu sangat besar perannya dalam membentuk kecerdasan anak, sejak masih dalam kandungan sampai lahir. Ibu harus mengerti betul soal gizi buat dirinya maupun bayi yang telah lahir. Supaya bayi selain sehat juga bertumbuh tingkat kecerdasannya.

Otak terletak di dalam tengkorak yang berhubungan langsung dengan sumsum tulang belakang, serta membentuk suatu sistem saraf pusat. Dibandingkan dengan seluruh berat badan, berat otak hanya mencapai 2 – 3 persen.

Tetapi peranan otak sangat besar dalam kehidupan sehari hari. Meskipun beratnya sangat kecil, tetapi kebutuhannya akan oksigen dan glukosa, paling banyak dibandingkan dengan organ organ lainnya.

Pada orang dewasa, diperlukan 600 mililiter oksigen (25 persen dari total konsumsi oksigen oleh tubuh) dan 100 mililiter glukosa per menit. Kebutuhan sebanyak itu harus dibawa oleh satu liter darah (20 persen dari seluruh darah yang dikeluar¬kan jantung setiap menit) yang mengalir ke otak.

Terhentinya aliran darah selama tiga menit saja dapat mengakibatkan kerusakan sel otak, sedangkan aliran darah yang berhenti selama lebih dari sembilan menit akan mengakibatkan kematian.

Susunan otak sangat rumit, tetapi secara sederhana dapat dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu otak besar (cerebrum) dan otak kecil (cerebellum). Otak besar merupakan 70 persen dari seluruh isi otak, serta bertanggungjawab terhadap tingkat kecerdasan dan kemampuan berpikir kita.

Dalam otak besar inilah, informasi yang diterima oleh organ penginderaan diolah, disimpulkan dan ditanggapi. Otak kecil bervolume kira kira 10 persen dari seluruh otak, berfungsi sebagai pengontrol koordinasi dan keseimbangan.

Tingkat Kecerdasan
Kecerdasan adalah suatu kemampuan mental yang dibawa oleh individu sejak lahir, untuk menyesuaikan diri dalam lingkungan yang baru serta memecahkan permasalahan permasalahan secara cepat dan tepat.

Tingkat kecerdasan anak sangat ditentukan oleh keadaan otak dan dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti: sifat genetis, lingkungan (fasilitas, sosial ekonomi keluarga), motivasi dan status gizinya. Kepandaian seseorang dapat diukur dengan alat electro encephalogram (EEG), alat positron emission tomography (PET) dan tes IQ.

Alat EEG dapat menangkap dan mencatat gelombang arus yang dipancarkan oleh otak. Sedangkan alat PET, mencatat reaksi otak terhadap suatu permasalahan. Otak yang cerdas, hanya memerlukan sedikit reaksi untuk memecahkan masalah. Sedangkan yang kurang cerdas, tampak akan mengerahkan hampir semua bagian otaknya untuk menjawab permasalahan yang sama.

Tes IQ sejak lama telah dipakai. Tes ini sebagai salah satu cara untuk menduga tingkat kecerdasan seseorang. Orang orang yang terkenal, terbukti memiliki IQ yang tinggi.

Misalnya, Albert Einstein yang sangat ahli dalam bidang fisika, matematika dan juga pemain biola yang sangat piawai itu memiliki IQ 172 (72 persen lebih tinggi dari orang kebanyakan).

Demikian juga dengan Henri Poincare, seorang ahli matematika yang terkenal karena ketajaman intuisinya tercatat memiliki IQ di atas 200. Plato, Michael Angelo, Mozart dan tokoh tokoh lainnya, telah dicatat sejarah sebagai pemilik IQ yang tinggi serta ahli dalam bidangnya masing masing.

Menurut Tirtonegoro (1984), tingkat kecerdasan seseorang menyebar secara normal mulai dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi, yaitu: 1 persen cacat berat/idiot (IQ 0 25), 2 persen cacat agak berat/imbesil (IQ 25 50), 20 – 25 persen cacat ringan /debil (IQ 50 75) dan lamban belajar (IQ 75 85), 50 – 55 persen rata rata/normal (IQ 90 110), 20 – 25 persen superior (IQ 110 125), 2 persen sangat superior/gifted (IQ 125 140), dan 1 persen genius (IQ 140 200).

Perkembangan otak manusia dimulai sejak ia masih berupa janin di dalam kandungan. Oleh karena itu para ibu hamil dituntut untuk senantiasa menciptakan status gizi yang baik dan pera¬watan yang memadai, agar bayi yang kelak dilahirkan mengalami proses tumbuh kembang yang optimum.

Kekurangan Energi
Keadaan gizi ibu ibu hamil sangat erat hubungannya dengan berat badan bayi yang akan dilahirkan. Ibu ibu hamil adalah salah satu kelompok masyarakat yang sangat rawan terhadap masalah masalah gizi, terutama masalah kekurangan energi dan protein (KEP). Bayi yang dilahirkan oleh para ibu dengan kondisi KEP, akan mempunyai berat badan lahir rendah (BBLR) yaitu kurang dari 2,5 kg.

Kondisi BBLR akan sangat berpengaruh terhadap perkem¬bangan kesehatan anak selanjutnya. Selain kekurangan gizi, bayi yang baru lahir tersebut juga akan mengalami kemunduran perkembangan otak. Hal ini akan berakibat terjadinya penurunan kemam¬puan belajar dan kemampuan akademik pada usia yang lebih lanjut. Selain itu, bayi BBLR mempunyai kemungkinan meninggal sebelum usia satu tahun, 17 kali lebih besar dibandingkan dengan anak yang dilahirkan dengan berat badan normal.

Ibu-ibu hamil yang cukup gizi akan mengalami pertambahan berat badan rata rata sebesar 12,5 kg selama 9 bulan kehamilannya dan akan melahirkan bayi dengan berat badan rata rata 3,3 kg. Untuk mencapai kondisi tersebut, ibu hamil harus cukup mengonsumsi bahan bahan makanan sumber energi, protein, vitamin dan mineral.

Rata rata tambahan energi yang diperlukan selama masa kehamilan, adalah 80.000 kilokalori. Jumlah tersebut terbagi atas 150 kilokalori per hari selama trimester (tiga bulan) pertama, 350 kilokalori per hari selama trimester kedua dan ketiga masa kehamilan.

Tambahan protein yang diperlukan untuk mencapai keadaan normal tersebut adalah 925 gram, yaitu rata rata 3,3 gram per hari selama masa kehamilannya. Tambahan protein yang diperlukan selama trimester pertama, kedua dan ketiga masing masing 1,2; 6,1 dan 10,7 gram per hari. Selain itu diperlukan juga tambahan vitamin dan mineral yang dapat diperoleh dari sayuran dan buah-buahan.

Kondisi KEP pada ibu ibu hamil, sudah barang tentu akan berpengaruh besar terhadap anatomi otak bayi yang kelak dilahirkan. Yaitu menyangkut berat otak, jumlah sel otak dan besar sel otak. Telah diketahui bahwa anatomi otak sangat berhubungan erat dengan tingkat kecerdasan anak di kemudian hari.

Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah konsumsi asam lemak tidak jenuh ganda rantai panjang (PUFA). Termasuk ke dalam kelompok PUFA adalah asam lemak Omega-3 dan asam lemak Omega-6.

Asam lemak Omega-3 yang umumnya terdapat pada lemak ikan laut, terdiri dari asam lemak linolenat, asam eikosapentanoat (eicosapentanoic acid = EPA) dan asam dokosaheksanoat (docosahexanoic acid = DHA), yang masing-masing terdiri dari 3,5 dan 6 buah ikatan rangkap. Asam lemak Omega-6 yang umumnya terdapat pada lemak biji-bijian, terdiri dari asam linolenat dan asam arakhidonat.

Asam lemak Omega-3, khususnya DHA, telah diketahui sangat besar peranannya dalam perkembangan otak. Sehingga keberadaannya sangat diperlukan pada masa pertumbuhan otak seseorang, yaitu sejak masa janin hingga usia 2 tahun setelah kelahiran.

Selain diperoleh dari ikan dan minyak ikan laut, saat ini beberapa industri pangan telah melakukan penambahan asam lemak DHA ke dalam susu untuk ibu hamil, maupun susu formula bayi. @

Prof. DR. Made Astawan
Dosen di Departemen Teknologi
Pangan dan Gizi-IPB
sumber : Kompas

Alhamdulillah... umurku sampe romadhon lagi...




Moga bisa lancar sampe selesei, di terima, & jd lbh baek.. Amiiin..

Tiga keutamaan bulan ramadhan, 10 hr pertama semua do'a di kabulkan,10 hr kedua semua dosa di ampunkan,10 hr ketiga pahala ibadah dilipat gandakan...selamat menunaikan ibadah puasa 1430 H mohon maaf semua khilaf dan dosa...

hidup ini anugerah

malam minggu, sabtu malam yang selalu disibukkan dengan pekerjaan. ntah sampai kapan... hehehe mesak ne.

betapa susahnya diri ini untuk bersyukur.

Malam minggu, Di saat temen banyak yang gembira, bepergian dengan sang pacar, maen ke suatu tempat, kebioskop, ke cafe, ato kemana ajah mereka menghabiskan malam, diri ini masih harus merampungkan pekerjaan sampe habis jam kerja. terkadang sejenak membayang kan betapa bahagianya mereka.. namun mengapa yang kubayangkan hanya yang enak enak nya saja?. mengapa ketika melihat mereka sedang asik bermalam minggu, tidak kubayangkan betapa susahnya hidup para pengangguran, mo beli rokok aja susah. hehe
ternyata sampe malam minggu ini, gue belum bisa menyempatkan buat postingan yang sekiranya bisa asik di baca, karena selain pikiran masih ribet, pekerjaan juga menjadi salah satu alasan yang tak bisa di hindari. nah, di bawah ini gue "menemukan" sedikit artikel yang mudah-mudahan bisa enak di baca, dan bermanfaat buat sapa ajah yang mo baca. monggo kulo dere'aken..

Mengucapkan Syukur

Ada seorang gadis buta yang membenci dirinya sendiri karena kebutaannya itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya. Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Dia berkata akan menikahi kekasihnya hanya jika dia bisa melihat dunia.

Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepadanya sehingga dia bisa melihat semua hal, termasuk kekasihnya. Kekasihnya bertanya, "Sekarang kamu bisa melihat dunia. Apakah kamu mau menikah denganku?"
Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya ternyata buta. Dia menolak untuk menikah dengannya.

Kekasihnya pergi dengan air mata mengalir, dan kemudian menulis sepucuk surat singkat kepada gadis itu, "Sayangku, tolong jaga baik-baik mata saya."

* * * * *

Kisah di atas memperlihatkan bagaimana pikiran manusia berubah saat status dalam hidupnya berubah. Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya dan lebih sedikit lagi yang ingat terhadap siapa harus berterima kasih karena telah menyertai dan menopang bahkan di saat yang paling menyakitkan.

Hidup adalah anugerah

Hari ini sebelum engkau berpikir untuk mengucapkan kata-kata kasar - Ingatlah akan seseorang yang tidak bisa berbicara.

Sebelum engkau mengeluh mengenai cita rasa makananmu - Ingatlah akan seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

Sebelum engkau mengeluh tentang suami atau isterimu - Ingatlah akan seseorang yang menangis kepada Tuhan meminta pasangan hidup.


Hari ini sebelum engkau mengeluh tentang hidupmu - Ingatlah akan seseorang yang begitu cepat pergi ke surga.

Sebelum engkau mengeluh tentang anak-anakmu - Ingatlah akan seseorang yang begitu mengaharapkan kehadiran seorang anak, tetapi tidak mendapatnya.

Sebelum engkau bertengkar karena rumahmu yang kotor, dan tidak ada yang membersihkan atau menyapu lantai - Ingatlah akan orang gelandangan yang tinggal di jalanan.

Sebelum merengek karena harus menyopir terlalu jauh - Ingatlah akan sesorang yang harus berjalan kaki untuk menempuh jarak yang sama.

Dan ketika engkau lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu - Ingatlah akan para pengangguran, orang cacat dan mereka yang menginginkan pekerjaanmu.


Sebelum engkau menuding atau menyalahkan orang lain - Ingatlah bahwa tidak ada seorang pun yang tidak berdosa dan kita harus menghadap pengadilan Tuhan.

Dan ketika beban hidup tampaknya akan menjatuhkanmu - Pasanglah senyuman di wajahmu dan berterima kasihlah pada Tuhan karena engkau masih hidup dan ada di dunia ini.

Hidup adalah anugerah, jalanilah, nikmatilah, rayakan dan isilah itu.

NIKMATILAH SETIAP SAAT DALAM HIDUPMU, KARENA MUNGKIN ITU TIDAK AKAN TERULANG LAGI!